Menurut saya Ether Channel digunakan dengan dua alasan utama, yang pertama alasan memperluas bandwith dengan fitur loadbalacing dan yang kedua pertimbangan backup link.
sebelumnya pada Ether channel dikenal dengan dua istilah yaitu PAgP dan LACP ,
- PAgP: Protocol proprietary Cisco, digunakan untuk membuat EtherChannel otomatis. Ketika PAgP di set, PAgP packet akan dikirim ke media dan mendeteksi konfigurasi dikedua belah pihak (typically switch) dan memastikan bahwa kedua belah pihak port (media…bisa FastEthernet atau yg lain) compatible untuk di jadikan EtherChannel jika dibutuhkan. PAgP packet dikirim tiap 30 detik “for ensuring consistency”
- LACP: Protocol open standard punya IEEE (802.3ad), prinsipnya mirip dengan PAgP punya Cisco, cuma LACP bisa digunakan untuk mixed-environtment, klo sesama Cisco…pake PAgP aja
NO MORE TALK, langsung praktek aja:
ada 2 switch yang akan saya channel
switch pertama :
pada port fa0/21 – fa0/22 akan saya jadikan trunk :
pada screen shoot diatas, saya membuat fa0/21 dan fa0/22 sebagai channel “trunk” dengan native vlan 70. Untuk configure channelnya terletak pada perintah :
channel-groupt 6 mode active
pada id channel groupadalah “6” ini id secara local significant.
pada mode adalah active, untuk switch pasangannya nanti kita konfigure sebagai mode pasive.
untuk konfigure di switch selanjutnya channelnya pada port g0/1 dan g0/2 sebagai trunk dengan native vlan 70 sebagai berikut:
pada konfigurasi diatas, channel pada mode passive.
Demikian cara membuat port channel semoga bermanfaat.
salam,
bayu